Di bulan depan, aku berharap aku mendapat panggilan diklat. Karena di kantorku, selama tidak ada panggilan diklat, maka tidak akan berangkat diklat. Jika tidak berangkat diklat, karier akan stuck di posisi sekarang. Berada di zona nyaman di jabatan ini, yang sudah 2 tahun kujalani.
Selain berharap berangkat diklat, aku juga ingin melamar beasiswa untuk lanjut sekolah S-2. Dulu saat masih single, aku berharap bisa mengajukan beasiswa ke luar negeri. Sekarang setelah menikah, lebih banyak hal yang harus dipertimbangkan :) Mungkin aku akan mengajukan beasiswa dalam negeri saja.
Aku berharap di tahun ini, aku dapat mengembangkan diri dalam sisi akademik, yang kemudian juga menunjang dari sisi pekerjaan. Mungkin sudah terlalu nyaman di zona nyaman, hingga kangen sama tantangan. Kangen sama suasana baru, yang memacu adrenalin. Yang membutuhkan konsentrasi dan fokus, yang dikejar target. Semoga dimudahkan jalannya, Bismillah ..
"Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang." - Ir. Soekarno
Minggu, Juni 10
Jumat, Juni 8
Tak berhasil mencapai cita, namun tetap bahagia
Menjadi anak pertama dalam keluarga, sudah hampir biasa
bagiku menjadi tumpuan harapan orang tua. Sejak kecil, aku sudah biasa ‘diarahkan’.
Aku mengikuti jalur yang dibuat oleh orang tuaku, sampai dengan pemilihan
jurusan di SMA, juga pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi.
Hingga lulus kuliah, dan hendak melamar pekerjaan, aku
berusaha membuat jalanku sendiri. Orang tuaku berharap aku dapat menjadi
pegawai negeri. Namun stigma yang
melekat di masyarakat tentang PNS membuatku berusaha berkelit. Aku melakukan
negosiasi pada orang tuaku supaya dapat menjadi bekerja di perusahaan swasta
saja. Aku mengikuti banyak Job Fair di Malang sampai Surabaya, dan bercita-cita
untuk dapat bekerja di Bank Mandiri, dengan posisi ODP (Office Development
Program). Menurut yang aku dengar dari rekan-rekan, juga baca-baca di internet,
ODP ini dapat mempercepat karir di perusahaan untuk ke jenjang yang lebih
tinggi. Dalam satu tahun, aku mencoba hingga dua kali tes untuk posisi ODP, dan
gagal di tahap seleksi yang sama, tes kedua dari terakhir.
Sempat down, karena aku begitu berharap dapat bekerja disana
dengan posisi tersebut. Apalagi beberapa teman yang ikut tes dalam waktu yang
sama, berhasil lanjut ke tes tahap selanjutnya, bahkan hingga diterima bekerja.
Kecewa, namun akhirnya aku berusaha menerima dengan berpikir bahwa mungkin
bukan disitu jalannya. Mungkin memang ga rejekiku untuk bekerja di Bank, hehe
..
Setelah itu aku melamar posisi Management Trainee (MT) di PT
Trakindo Utama, salah satu distributor alat berat di Indonesia. Katanya sih, MT
ini setara ODP kalau di Bank. Dengan berusaha, berdoa, dan juga ‘memaksa’ restu
orang tua, Alhamdulillah aku berhasil diterima.
Perusahaan ini yang pada akhirnya bisa membuatku bekerja
keliling Indonesia. Beberapa pulau yang belum pernah kusinggahi pada akhirnya
dapat kupijak. Pekanbaru di Sumatera, Balikpapan-Samarinda di Kalimantan,
hingga Makassar-Manado di Sulawesi. Walau tidak sesuai dengan yang kuinginkan,
tapi nyatanya jalanNya memang selalu lebih indah 💖
Bangga, menjadi bagian dari Kemenkeu Mengajar 2
Pada tahun 2017, instansi tempatku bekerja mengadakan
program Kemenkeu Mengajar 2. Di tahun sebelumnya, 2016, terdapat program Kemenkeu
Mengajar 1, namun kota ku, Malang belum termasuk dalam 5 kota besar yang terpilih
untuk diadakan. Aku sangat bersemangat, berharap di Kemenkeu Mengajar 2, Malang
terpilih menjadi salah satu kota, hingga aku nekat untuk mendaftar, mengisi posisi Koordinator Kota. Hanya supaya
Kemenkeu Mengajar 2 ada di Malang. Hahaha ..
Setelah melalui proses seleksi, aku tidak terpilih,*eaa~ Namun
aku tetap bersenang hati, karena siapapun yang terpilih, yang penting bagiku adalah
Malang berhasil terpilih menjadi salah satu kota di Kemenkeu Mengajar 2 😁
Kemudian aku dihubungi oleh Koordinator Kota terpilih untuk bergabung
dalam Panita Kemenkeu Mengajar 2 Kota Malang. Setelah Rapat Panitia yang pertama,
aku lalu bergabung dalam tim Fasilitator. Fasilitator ini bertugas untuk menjembatani
pihak Panitia dan pihak sekolah terpilih. Di Malang Raya terdapat 7 sekolah
terpilih, 5 di Malang kota, 1 di Malang Kabupaten, dan 1 di kota Batu.
Setelah berhasil menyampaikan amanat pada pihak sekolah
mengenai apa dan bagaimana Kemenkeu Mengajar 2, Panitia kemudian membuka proses
rekrutmen berikutnya untuk Pengajar. Aku pun mendaftarkan diri. Jadi di sekolah
yang aku kebagian jadi Fasilitatornya, di SD Negeri Model, aku juga menjadi
Pengajar.
Apa yang dibawakan saat hari H mengajar? Materi seputar
pekerjaan dan kantor tempatku bekerja. Aku memberikan pengenalan dini kepada
anak-anak kelas 4 dan 5 SD mengenai Kementerian Keuangan juga Direktorat
Jenderal Pajak. Siapa Bu Sri Mulyani, juga apa itu Pajak dan untuk apa Negara
memungut pajak.
Perasaan yang kualami kemudian sungguh tak dapat diungkapkan
dengan kata-kata. Senang, karena berhasil melakukan hal baru yang menantang. Bercengkerama
dengan anak-anak, menghadapi keceriaan dan kepolosan mereka. Bangga, saat apa
yang berusaha untuk kusampaikan dapat diterima. Aku juga berusaha menyampiakan
bahwa ada banyak cita-cita yang dapat dikejar selain menjadi dokter, polisi,
atau presiden, tapi ada Menteri Keuangan juga. Dan secara tidak terduga ada
salah satu anak yang kemudian bercita-cita menjadi Menteri Keuangan! I can’t be
more proud anymore .. 💓
Selasa, Juni 5
Be pretty, Beautiful
Semua perempuan pada dasarnya cantik. Iyalah, masa ganteng, hehe. Namun standar dunia men-stereotype-kan cantik adalah perempuan yang tinggi, langsing, berkulit putih, dan berparas ayu, seperti dalam iklan-iklan produk kecantikan atau kosmetik. Ya wajar juga sih, namanya juga jualan ~~
Namun sebenarnya, bagaimana perempuan cantik itu? Seperti tersebut pada Hadits Rasulullah, ”Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah). Hal tersebut kemungkinan mendasari pendapat lain yang menyatakan bahwa perempuan yang cantik dapat dilihat dari hatinya. Saya setuju dengan ini. Bahwa perempuan menjadi cantik dari hal-hal baik yang ia lakukan, dari senyum yang selalu ditebar, juga dari hati yang tak pernah ternodai dengan perasaan iri juga dengki ..
Dalam Hadits lain Rasulullah mengatakan, ”Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalehah.”(HR.Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai). Semoga kita semua dapat meneladaninya 😇
Minggu, Juni 3
Pray, pray, and pray
Sejak merasa siap untuk hamil dan memiliki momongan, doa yang selalu ku panjatkan adalah supaya aku dan Mas Suami segera dikaruniai momongan. Kemudian, doa tersebut di ijabah di bulan Januari 2018 lalu. Aku positif hamil, dan sukacita sempat mewarnai keluarga kami.
Mungkin memang belum waktunya atau belum rejeki, di bulan Februari 2018 aku mengalami keguguran. Kala itu usia kehamilan masih 7 minggu, namun hati ini rasanya sudah remuk redam. Perlu waktu, support, dan keyakinan luar biasa untuk bisa kembali ke jalanNya dan tawakkal..
Setelah kejadian tersebut, aku terus-menerus berdoa agar segera mendapat penggantinya. Aku berdoa semoga aku dapat diberi kepercayaanNya lagi untuk mengemban amanah, menjadi seorang Ibu.
Apalagi di bulan Ramadan ini, dimana banyak waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Tak henti-hentinya kupanjatkan, semoga di ijabah oleh Allah :)
Mungkin memang belum waktunya atau belum rejeki, di bulan Februari 2018 aku mengalami keguguran. Kala itu usia kehamilan masih 7 minggu, namun hati ini rasanya sudah remuk redam. Perlu waktu, support, dan keyakinan luar biasa untuk bisa kembali ke jalanNya dan tawakkal..
Setelah kejadian tersebut, aku terus-menerus berdoa agar segera mendapat penggantinya. Aku berdoa semoga aku dapat diberi kepercayaanNya lagi untuk mengemban amanah, menjadi seorang Ibu.
Apalagi di bulan Ramadan ini, dimana banyak waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Tak henti-hentinya kupanjatkan, semoga di ijabah oleh Allah :)
Sabtu, Juni 2
Proud, to be me!
Inget-inget nostalgia jaman nyari kerja dulu, aku tuh selalu 'jual diri' kalau aku mudah beradaptasi, pembelajar cepat, dan bisa bekerja di bawah tekanan. Sebenernya sih aku ga bermaksud buat jadiin itu pemanis, toh setelah diterima aku harus perform sesuai dengan apa yang aku 'jual' sebelumnya.
Butuh waktu sebenernya buat bisa bilang kaya gitu. Buat bisa ngenalin kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Buat bisa nerima kepribadian sendiri, dan cinta sama diri sendiri.
Berawal dari komentar temen-temen dari jaman sekolah, yang bilang aku supel, mudah bergaul, gampang kenal sama orang atau lingkungan baru. Awalnya ua aku ga ngerasa gitu, rasanya udah begitu dari sononya, jadi ga peka sama diri sendiri, hahaha. Baru setelah itu, kalau lagi sendiri, mikir, kenalan sama diri sendiri, terus ngerasa emang iya ternyata :))
Abis itu pas jaman kuliah, suka diomelin sama temen-temen. Bukannya ngomel gimana, pada komen, "Kamu tuh ga pernah keliatan belajar, baca komik iya, tapi kok kalau ujian bisa". Aku awalnya ga ngeh juga, wkwkwkw. Terus tapi setelah diinget-inget, ya emang kalau pas diterangin dosen, aku nyimak dengan bener, ya udah, ga perlu terlalu banyak effort untuk paham materinya.
Setelah masuk dunia kerja, aku berusaha untuk menikmati apapun kerjaan yang aku dapet, supaya ga stres. Tapi lama-lama aku ngerasa kalau banyak kerjaan malah makin semangat ngerjainnya, apalagi kalau ada dateline-nya. Bukannya apa-apa, daripada ngeluh kerjaan seabreg terus ngomel kan mending dikerjain aja yaa. Akhirnya satu-satu pada kelar tanggungannya. Dan perasaan setelah bisa nyelesein semuanya itu a good vibes banget. Ngerasa kaya puas, dan bangga sama diri sendiri, "aku bisa", gitu.
Butuh waktu yang ga sebentar kok buat ga lagi nengok ke atas dan ngebandingin diri aku sama orang lain. Butuh pengertian yang ga sedikit juga untuk akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri. Toh pada akhirnya bisa sampai di suatu titik, nerima segala kekurangan diri, berusaha memperbaikinya, juga bangga atas diri aku yang sekarang, tau dimana kekuatannya :)
Butuh waktu sebenernya buat bisa bilang kaya gitu. Buat bisa ngenalin kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Buat bisa nerima kepribadian sendiri, dan cinta sama diri sendiri.
Berawal dari komentar temen-temen dari jaman sekolah, yang bilang aku supel, mudah bergaul, gampang kenal sama orang atau lingkungan baru. Awalnya ua aku ga ngerasa gitu, rasanya udah begitu dari sononya, jadi ga peka sama diri sendiri, hahaha. Baru setelah itu, kalau lagi sendiri, mikir, kenalan sama diri sendiri, terus ngerasa emang iya ternyata :))
Abis itu pas jaman kuliah, suka diomelin sama temen-temen. Bukannya ngomel gimana, pada komen, "Kamu tuh ga pernah keliatan belajar, baca komik iya, tapi kok kalau ujian bisa". Aku awalnya ga ngeh juga, wkwkwkw. Terus tapi setelah diinget-inget, ya emang kalau pas diterangin dosen, aku nyimak dengan bener, ya udah, ga perlu terlalu banyak effort untuk paham materinya.
Setelah masuk dunia kerja, aku berusaha untuk menikmati apapun kerjaan yang aku dapet, supaya ga stres. Tapi lama-lama aku ngerasa kalau banyak kerjaan malah makin semangat ngerjainnya, apalagi kalau ada dateline-nya. Bukannya apa-apa, daripada ngeluh kerjaan seabreg terus ngomel kan mending dikerjain aja yaa. Akhirnya satu-satu pada kelar tanggungannya. Dan perasaan setelah bisa nyelesein semuanya itu a good vibes banget. Ngerasa kaya puas, dan bangga sama diri sendiri, "aku bisa", gitu.
Butuh waktu yang ga sebentar kok buat ga lagi nengok ke atas dan ngebandingin diri aku sama orang lain. Butuh pengertian yang ga sedikit juga untuk akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri. Toh pada akhirnya bisa sampai di suatu titik, nerima segala kekurangan diri, berusaha memperbaikinya, juga bangga atas diri aku yang sekarang, tau dimana kekuatannya :)
Jumat, Juni 1
Do not afraid, to dreaming
Kira-kira kalau jadi pengusaha, bakal bisnis apa? Hmmh, bingung juga sih. Karena kalau sekedar ide, banyak yang seliweran di kepala, hahaha. Tapi tapi, kalau ngebayangin hal yang disukai, aku pengen punya usaha di bidang fashion dan aksesoris..
Aku tuh suka memadu-madankan, atau mix and match baju-baju. Juga suka pernak-pernik lucu. Ya ala-ala ciwi-ciwi gitu, hehe..
Jadi, pengen punya bisnis clothing line sekaligus sama aksesorinya. Padahal, nggambar desain aja ga bisa. Namanya juga mimpi :))
Berharap bisa punya desain pakaian yang unik, beda dari clothing line yang udah banyak sekarang. Berharap bisa terlihat beda dengan sekalian ngelengkapin aksesorisnya di toko. Mulai dari topi, scarf, ikat pinggang, kaos kaki, sampai kacamata, anting, kalung, gelang.
Karena semua berawal dari mimpi .. Maka bermimpilah yang tinggi ~
Aku tuh suka memadu-madankan, atau mix and match baju-baju. Juga suka pernak-pernik lucu. Ya ala-ala ciwi-ciwi gitu, hehe..
Jadi, pengen punya bisnis clothing line sekaligus sama aksesorinya. Padahal, nggambar desain aja ga bisa. Namanya juga mimpi :))
Berharap bisa punya desain pakaian yang unik, beda dari clothing line yang udah banyak sekarang. Berharap bisa terlihat beda dengan sekalian ngelengkapin aksesorisnya di toko. Mulai dari topi, scarf, ikat pinggang, kaos kaki, sampai kacamata, anting, kalung, gelang.
Karena semua berawal dari mimpi .. Maka bermimpilah yang tinggi ~
Langganan:
Postingan (Atom)