Senin, Oktober 15

Di balik jendela


Entah apa yang kuinginkan
dengan termangu di balik jendela
Alih-alih melihat halaman rumah
dan jalan beraspal di terik siang
Aku menatap dunia luas
Berharap dapat melanglang buana
mempelajari hal tersembunyi yang menjadi rahasia

Entah apa yang kuinginkan
dengan termenung di balik jendela
Duduk diam dalam kelam
Tak mampu beranjak
terbelenggu ruang hampa
Berharap dapat menembus batas
untuk bermain dan mengelilingi semesta

Entah apa yang kuinginkan
dengan melamun di balik jendela
Berusaha menghapus pekat
Namun lalu menyentuh  realita
Terikat sepi sendirian
Berharap dapat melampaui asa
di suatu masa menjejak nyata


*ditulis untuk One Week One Post, dengan tema: Jendela.

Jumat, Oktober 12

Jadwal Senam Hamil di Malang

Berhubung aku kebingungan nyari info soal Senam Hamil di Malang, dan ternyata aku liat di linimasa Twitter pun, banyak ibu-ibu hamil mempertanyakan hal yang sama, jadi aku mau sharing informasi yang berhasil aku kumpulkan .. 😜

Persada Hospital
Kompleks Araya Business Centre Kav. 2-4 
Jl. Panji Suroso, Blimbing, Malang 
0341-2996333
Waktu: Sabtu, jam 08.30
Biaya: gratis
Lokasi: Gedung B, Lantai 7

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 45, Malang (sebelah timur terminal Landungsari Malang)
0341-561666
Waktu: Sabtu, jam 07.00
Biaya: gratis
Lokasi: Lantai 2, Kamar Bersalin

RSIA Husada Bunda
Jl. Pahlawan Trip No. 2, Oro-oro Dowo, Klojen, Malang 
0341-566972
Waktu: Sabtu, jam 09.00
Biaya: 25rb di awal saja, untuk daftar member

Rumah Sakit Ibu dan Anak Melati Husada
Jl. Kawi No 32 - 34, Gading Kasri, Klojen, Malang
0341-341357
Senam hamil di RS Melati Husada diarahkan ke:
Klinik Bunga Melati
Jl. Jaksa Agung Suprapto No.23, Malang
0341-360049 / 336271
Waktu: Sabtu, jam 09.00
Biaya: 10rb

Rumah Sakit Puri Bunda Malang
Jl. Simpang Sulfat Utara No. 60A, Malang
0341-480047 / 477511
Waktu: Rabu, jam 08.00; Sabtu, jam 07.30
Biaya: gratis
Syarat: bawa kartu kontrol RS Puri Bunda

Rumah Sakit Hermina Tangkubanprahu
Jl. Tangkubanprahu No. 31-33, Kauman, Klojen, Malang
0341-325082
Waktu: Rabu, jam 09.00; Sabtu, jam 09.00
Biaya: 35rb

Rumah Sakit Permata Bunda Malang
Jl. Soekarno Hatta No. 75, Malang
0341-487487
Waktu: Rabu, jam 15.00; Minggu, jam 08.00
Biaya: gratis

Btw, kalau ada RS di Malang yang belum ada di atas, dan pengen dicariin infonya soal Senam Hamil, left a comment aja yaa 😗

Senin, Oktober 8

Venom, tak sekeren ekspektasi

Disebut sebagai salah satu karakter yang paling ditunggu penampilannya, Venom akhirnya tayang juga di bioskop mulai tanggal 3 Oktober 2018 lalu. Setelah sebelumnya mencoba melalui The Amazing Spider-Man, Sony kembali mencoba peruntungan melalui semesta Spider-Man atau yang disebut Spiderverse melalui karakter Venom, sosok anti-hero pembenci Spider-Man.
Saat pertama kali mengumumkan eksistensinya, Venom merupakan proyek menantang yang sangat beresiko bagi Sony Pictures. Karena untuk mewujudkanya, Sony tidak menyertakan Spider-Man. Walau di ranah film sendiri, Venom pernah muncul dalam babak pamungkas trilogi Spider-Man besutan Sam Raimi. 

 source: en.wikipedia.org

Film Venom adalah kisah tentang seorang jurnalis investigatif bernama Eddie Brock (Tom Hardy) yang mendapati ketidakberesan eksperimen rahasia di perusahaan pusat penelitian Life Foundation yang dipimpin oleh Carlton Drake (Riz Ahmed). Eddie ngotot jika Carlton hanyalah seorang pembual dibalik yayasan Life of Foundation dan misi penerbangan roketnya ke luar angkasa. Eddie menduga Life Foundation telah melakukan praktek terlarang, yang menewaskan banyak orang. Life Foundation tersebut menjadi klien dari kekasih Eddie, Anne Weying (Michelle Williams).
Media tempat Eddie bekerja lantas membuat Eddie akhirnya dipecat sehubungan dengan yang dilakukannya saat mewawancarai Carlton. Hal ini sempat membuat Eddie putus asa dan tidak ingin lagi menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan Life Foundation.

Namun, situasi berubah ketika dia bertemu dengan Dora Skirth (Jenny Slate), salah seorang ilmuwan yang bekerja di Life Foundation. Dora menggelitik sisi jurnalis Eddie, dengan menawarkan akses langsung ke laboratorium Carlton di Life Foundation, beserta bukti pelanggaran yang telah dilakukan Carlton dan perusahaan tersebut.
Dalam proses investigasi itulah, Eddie secara tidak sengaja menjalin kontak dengan entitas simbiot dari luar angkasa yang kemudian menjadi bagian dari dirinya. Eddie sempat menolak kehadiran sosok simbiot tersebut dalam dirinya. Namun lambat laun, Eddie akhirnya bisa menerima sosok simbiot Venom, begitupula sebaliknya. Tidak hanya itu, sekutu barunya itu  juga mampu mengubah Eddie menjadi lebih kuat. Keduanya semakin menyatu setelah kehadiran Riot, simbiot lain yang menyatu dengan Carlton, yang kemudian menjadi lawan tangguhnya.



Karakter Eddie Brock dibuat sebagai sosok wartawan yang urakan namun memegang teguh pendiriannya dalam menentukan mana yang baik dan yang tidak baik untuk hidupnya. Karena ketegasannya itulah, karir Eddie hancur, bahkan ia juga ditinggalkan oleh kekasihnya.

Adegan aksi dalam film ini, meski tidak luar biasa, secara keseluruhan lumayan menghibur. Perbedaan sifat Eddie dan Venom yang kerap menimbulkan konflik, justru malah menghadirkan komedi tersendiri. Namun latar belakang cerita tidak terbangun dengan solid, dan alur kisahnya terkesan dipercepat. 

Secara keseluruhan, sebenarnya film ini tidak buruk-buruk amat. Sineas Zombieland, Ruben Fleischer, yang mengemban mandat dari Sony sebagai sutradara dalam film ini masih mampu membuat film ini bisa dinikmati banyak kalangan, terutama yang tidak ambil pusing dengan penceritaan yang ada dan hanya ingin menikmati sajian aksi khas film superhero 😷

Satu lagi, jangan langsung beranjak dari kursi ketika filmnya sudah habis. Akan ada dua post-credit scene yang akan sayang untuk dilewatkan 😤

Dalam Rintik Hujan


Hujan
Dalam rintiknya
Aku mengingat suatu titik
Dimana kita bergandengan tangan, berjalan beriring
Aku menatap matamu yang bening
Dan hanyut seolah di dunia hanya itu yang penting

Hujan
Dalam rintiknya
Aku tersenyum tipis
Menyadari bahwa pernah ada masa bahagia dalam diri
Yang bukan sekedar imaji
Namun nyata sebanding dengan tawamu yang manis

Hujan
Dalam rintiknya
Aku lalu merasa pedih
Menerima bahwa jalan kita tak selamanya bersisi
Hanya selintas, berpapasan dalam elegi
Tak untuk bersama mengarungi galaksi

Hujan
Dalam rintiknya
Aku terlempar kembali di masa kini
Dengan air mata jatuh beriring
Karena yang tersisa hanya memori
Terpatri dalam suatu ruang di pojok hati


*ditulis untuk One Week One Post, dengan tema: Rintik.