Sabtu, September 12

Melangitkan Do'a

dari seluruh wilayah di muka bumi

mengapa aku harus bertemu denganmu?

mengalami setengah asa 

juga keraguan yang digantung


nyaman itu jebakan

seperti air dalam gelas

yang penuh tumpah hingga meluber

masihkah akan bertahan?


mencoba mengalah dalam kerumitan berpikir

karena menunggu sama sekali bukan pilihan

sampai tiba saat untuk bangun 

berhenti melangit, kembali menjejak


bila kamu tahu alasannya

atau kapan tepatnya harus berhenti

kamu tak akan sibuk menerka 

bagaimana lanjutan cerita kalian


namun jika semua do'amu terwujud dalam satu waktu 

masihkah kamu akan bersyukur? 

Hal Baik, Ekspektasi, dan Saat Pertama

entah kamu yang terlalu cepat datang

atau aku yang belum siap

seperti beberapa hal baik yang datang bertamu

namun salahku melewatkannya


mungkin kamu lupa rasanya 

ekspektasi yang tidak terpenuhi

seringkali menjadi beban bagi perasaan

apalagi ketika tidak ada pilihan yang lain


lari dari masalah tidak menyelesaikan apa-apa

dan akan selalu ada saat pertama dalam banyak hal

sempurna atau tidak tergantung siapa yang menyimpulkan

hiduplah, sebisanya

Jumat, September 11

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

nanti kita cerita tentang hari ini

tentang kegagalan atas mimpi yang tak tergapai

tentang patahnya hati oleh harapan yang dibuat sendiri

tentang kehilangan seseorang yang dibela mati-matian

tentang menunggu atas sesuatu yang tak kunjung datang

tentang rasa takut yang mau tak mau harus ditaklukkan


nanti kita cerita tentang hari ini

tentang memori yang dilalui bersama

tentang bangkit setelah jatuh terseok karena angan yang berada di awang-awang  

tentang bertahan walau tak mungkin akan bersama

tentang perubahan, karena tiada yang abadi selainnya


nanti kita cerita tentang hari ini

kala ia seperti film jaman dulu yang berwarna hitam putih

memutar senyum yang menyelamatkan asa,

tepukan di bahu saat melamun di tepi jurang,

juga pelukan yang menampung keluh dan air mata

serta cerita, yang dibagi bersama

dulu

ODOP, langkah awal menapaki mimpi

Dapat konsisten menulis setiap hari satu postingan adalah sebuah cita-cita. Karena ketika memulai terasa sulit, istiqamah nyatanya jauh lebih sulit lagi. Akan ada banyak alasan, atau pembenaran untuk tidak melakukan, untuk memenangkan kemalasan. 


Berangkat dari hal tersebut, maka ketika melihat postingan seorang teman yang rutin menulis blognya setiap hari, bahwa Komunitas One Day One Post membuka rekrutmen baru, aku jadi termotivasi. Apalagi setelah kepo di akun Instagram ODOP bahwa pembukaan anggota baru hanya berlangsung sekali setiap tahunnya, jadi makin semangat.

Ketika stalking tersebut aku membaca di kolom komen, bahwa ada beberapa orang yang tidak lolos rekrutmen di tahun-tahun sebelumnya, dan sempat membuat pesimis. Tapi kalau tidak dicoba, tidak ada yang tahu kan bagaimana hasilnya? :)

Ketika akhirnya berhasil masuk dalam squad ODOP Batch 8, hati senang bukan kepalang. Berharap bahwa 'tekanan' untuk menulis setiap hari dapat memaksaku untuk lebih produktif. Namun cobaan datang pada minggu pertama..

Pekerjaan di kantor tiba-tiba menumpuk, dan semua dikejar batas waktu jatuh tempo. Anak semata wayang mendadak rewel tidak jelas kenapa. Bikin pusing working mommy sepertiku untuk mengatur waktunya.

Namun disitulah tantangannya! Meyakini bahwa aku bisa, pasti bisa. Tetap semangat dan percaya bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan adalah jalan ninjaku untuk bisa lulus dari program ODOP. Setidaknya mencoba bertanggung jawab atas pilihan yang sudah dibuat, tidak menyerah sebelum batas akhir pengumpulan, walau ada yang harus utang 😹

Harapanku, semoga dengan mengikuti Komunitas ODOP, pada akhirnya akan membuatku biasa menulis setiap hari. Sesederhana itu dulu. Mimpi yang lain siap menyusul kemudian.. Menulis dengan baik, memiliki pilihan kata yang lebih beragam (karena diksi adalah salah satu kelemahanku, hehehe), hingga sampai pada mimpi terbesar dalam hidup, menerbitkan bukuku sendiri tercapai :)) 

Mari mulai kebiasaan baik dari hal yang kecil, dan yang lebih penting, mulai dari sekarang 😁

#OneDayOnePost
#ODOP
#ODOPChallenge1

Kamis, September 10

Dipermainkan Takdir

 Apa kamu percaya takdir?

Semesta yang mempertemukan aku denganmu

Hati yang membuatmu jatuh padaku

 

Boleh aku menghindar saja?

Karena aku tak ingin jatuh ke lubang yang sama

Karena jalan kita yang bersinggungan

Hanya terbatas sampai disana

Bersama namun tak seiring jalan

 

Hidup begitu lucu

Kamu dan aku menaiki bis yang berbeda

Mengalami perjalanan

Berdampingan dengan kursi yang tak lagi kosong

Namun terpaku ketika pada satu titik

Turun dan berjumpa di halte yang sama

 

Untuk apa?

Menikmati waktu

Selama masih tersisa ada

Mengukir kenangan

Yang mungkin kelak akan terlupa

Cukup?

Harus.

 

Selasa, September 8

Pengen bisa nabung? Ini beberapa triknya!

Jaman sekarang ini kayanya lagi ngetren banget deh soal investasi, terus melek keuangan, juga bagaimana caranya mengelola finansial. Tapi bagaimana mau investasi kalau setiap bulan penghasilan lewat terus. Habis begitu saja, tanpa menyadari kemana perginya. Pasti sudah tidak asing lagi dengan keluhan semodel, “aduh bagaimana mau investasi kalau tabungan saja tidak punya”. Berarti sebelum belajar soal investasi, ada baiknya membiasakan diri buat belajar menabung terlebih dahulu.

Untuk awal-awal memang sepertinya harus dimulai dengan cara memaksakan diri dulu. Seorang kawan pernah berkata bahwa perbuatan baik terkadang memang harus dipaksa pada mulanya, untuk kemudian agar menjadi kebiasaan 😊

Memulai untuk menabung itu tidak mudah, tapi menurut aku, konsisten melakukannya akan lebih sulit lagi. Nah, bagaimana sih cara menabung agar tidak cepat bosen atau angin-anginan? Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dicoba.

  •        The power of retjeh

Tidak hanya bercanda retjeh saja yang bisa bikin seneng. Uang retjeh juga bisa. Mari mulai dari hal yang kecil dulu seperti uang retjeh. Setiap kali dapat kembalian beruapa koin atau uang retjeh, langsung tabung! Disisihkan, masuk celengan. Seperti kata pepatah kan, sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Dari koin-koin nanti jadi jeti-jeti, hehehe.

  •        Tentukan Nominal

    Bisa juga dicoba ketika mempunyai uang dengan nilai nominal tertentu, maka akan langsung masuk tabungan. Bebas, yang penting ikhlas, hahaha. Kira-kira di nilai nominal berapa, bisa mulai dari 1.000 sampai 100.000. Jadi ketika memiliki uang senilai itu, auto dipindahkan dari dompet ke celengan.

  •        Tanggal terbalik

Pengennya sih tanggal (tidak) terbalik. Jadi di tanggal 1 aku menabung 1.000, tanggal 2 aku menabung 2.000, begitu seterusnya sampai tanggal 31 aku menabung 31.000. Tapi sebagai pekerja yang gajian tiap tanggal 1, agak berat kali ya kalau menuju tanggal tua nominalnya makin besar, hehehe. Jadi dibalik saja, di tanggal 1 menabung dengan nominal paling besar yakni 31.000, tanggal 2 menabung 30.000, begitu hingga di tanggal 31 kewajiban nabungnya tinggal 1.000 saja.

  •        Tanggal tertentu

Misal di tanggal yang penting atau berkesan, seperti tanggal ulang tahun atau mungkin di tanggal dengan angka favorit, aku akan rutin menyisihkan sejumlah nominal tertentu. Misal karena tanggal lahir aku tanggal 22, maka setiap tanggal tersebut aku akan menyisihkan 22.000 atau 220.000. Bisa juga karena angka favorit aku 7, jadi setiap tanggal 7 aku akan menabung sejumlah 50.000 atau 100.000. Cara tersebut juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur auto debet dari bank di setiap tanggal tertentu. Tentunya, setelah penghasilan masuk di rekening ya. Dalam setiap bulan tidak terbatas pada satu tanggal tertentu saja loh, dapat dikombinasi beberapa tanggal juga.

  •        Nominal terkecil atau terbesar

Setiap malam sebelum tidur, lakukanlah hal berikut. Coba cek dompet untuk melihat nominal uang terkecil atau terbesar yang ada di dompet. Kemudian silahkan diputuskan untuk menyisihkan nilai yang mana. Namun lakukan hal tersebut setiap hari ya.


Jadi bagaimana, terdengar mudah kan? Namun hal tersebut tidak akan berarti jika kita tidak memulai. Mulailah dengan yang kecil, mudah, dan yang terpenting mulailah sekarang!


Sabtu, Agustus 29

Adaptasi Kebiasaan Baru di Bidang Literasi

Pandemi covid-19 mengubah banyak hal, dan mempengaruhi banyak aspek dalam hidup. Begitu pula saat ini, dimana kita dituntut untuk dapat beradaptasi dengan situasi setelah pandemi terjadi. Mulai dari membiasakan protokol kesehatan, hingga cara bekerja juga bersosialisasi dengan teman dan keluarga.

Dunia literasi khususnya membaca pun tak luput dari itu. Dalam posisi normal, datang ke perpustakaan, main ke toko buku, dan membaca buku fisik merupakan hal-hal yang dengan mudah dapat dilakukan. Namun kini, ruang gerak untuk membaca dan mengakses buku menjadi terbatas. Kita tidak dapat lagi mengunjungi perpustakaan dan toko buku secara langsung.

Membangun kegemaran membaca adalah satu tantangan tersendiri. Menjaga kegemaran membaca adalah tantangan yang lain. Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, kita dipaksa untuk beradaptasi pada kebiasaan baru, agar proses literasi tetap bisa berjalan. Menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan mencari cara yang dapat diusahakan agar dapat membaca dengan nyaman.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, aktivitas apapun bisa dilakukan secara digital. Adaptasi kebiasaan baru di bidang literasi dengan pendekatan berbasis digital, menjadi salah satu alternatif yang solutif. Misalnya dengan membaca e-book melalui aplikasi seperti iPusnas dan iJak. Aplikasi penyedia e-book legal yang terdapat di gawai, semacam perpustakaan daring dimana tersedia banyak buku yang bisa kita pinjam.

Mungkin bagi sebagian besar orang, membaca buku versi cetak akan jauh lebih nyaman dan menyenangkan daripada membaca buku versi digital. Namun seharusnya tidak menjadi halangan untuk tetap menyalurkan hobi membaca. Mari tetap membaca dan tentu saja tetap jaga kesehatan ya.. Salam literasi! 😊