Selasa, September 22

Surga Dunia dalam Wishlist

Day 4: places you want to visit.

"Kalau aku jadi Presiden yang harus mencintai seluruh rakyatnya, aduh, maaf, aku pasti tidak bisa karena aku cuma suka Milea. -Dilan.

"Kalau aku jadi traveler yang harus mencintai salah satu antara gunung dan pantai, aduh, maaf, aku pasti tidak bisa karena aku suka dua-duanya". -Armylia.

Hehehe, mengutip quote-nya Dilan untuk Milea, aku memodifikasinya untuk membuat quote ku sendiri untuk traveling. Karena biasanya kalau suka jalan-jalan, akan ditanya lebih suka mana antara pantai atau gunung. Dan biasanya juga akan ada kecenderungan untuk lebih menyukai salah satunya. Namun aku tidak bisa memilih. Aku mencintai keduanya. 

Gunung dan pantai masing-masing memiliki sensasi tersendiri. Selama perjalanan hingga sampai tujuan, akan ada tantangan yang berbeda yang harus dilalui untuk dapat sampai tujuan. 

Aku menyukai gunung karena suka berada di ketinggian. Memandang tempat lain di kejauhan, melihat hijauny perbukitan, gunung-gunung lain yang dapat terlihat di sekitar. Namun tidak dapat melakukannya karena terhalang oleh restu orang tua. Pun setelah menikah, Mas Cuamik yang sering ku rayu untuk menemaniku naik ke Semeru, hanya berhasil sampai di Ijen, hahaha.  Sampai sekarang, Ranu Kumbolo dan Semeru masih menjadi wishlist yang entah kapan dapat direalisasikan.

Pantai memberikan ketenangan tersendiri. Pasir yang menyentuh jemari, melihat garis batas antara laut dan langit dengan gradasi warna biru indahnya, dan tentu saja langit biru dengan awan putih ketika matahari sedang cerah-cerahnya. Siapa yang bisa menolak? :))

Pantai yang berada dalam daftar yang ingin ku kunjungi adalah pantai-pantai yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang menawan. Surga dunia di bawah laut katanya dimiliki oleh 4 pantai, Karimun  Jawa, Derawan, Bunaken, dan Raja Ampat. Yang sudah bisa dicoret dari daftar adalah Bunaken. 

Yep, karena pekerjaan aku sempat tinggal di Manado tahun 2012. Dengan modal nekat pergi ke Bunaken hanya berdua dengan teman sekantor saat itu. Masya Allah indahnya. Air yang bening, keindahan bawah laut yang jauh lebih indah ketika dinikmati langsung dari dalam air, juga pemandangan di sekitar karena berada di pulau tersendiri. Aku yang tidak bisa berenang, hanya bisa nekat snorkeling dibantu dengan pemandu untuk dapat menikmatinya. Benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan.

Sekarang, setelah menikah dan memiliki 1 anak, terdengar agak repot untuk dapat mewujudkannya. Namun bermimpi tidak berdosa kan? Mau mimpi dulu sah-sah aja kok. Kita tidak tahu kan jika memang jalannya, maka semesta akan membantu tanpa kita sadari. Siapa tau Malaikat pas lewat terus terwujud :)




2 komentar:

Chasanatul Abniyah mengatakan...

Mbaak..ternyata kita sama2 malang... Salam kenal yaa....

Armylia mengatakan...

loh iya? Wah, halo.. Salken ya! :)