Sabtu, Mei 26

Best gift from my husband

Jadi ceritanya, Mas Suami ini pas belom nikah di jaman dulunya sempet deket sama aku pas kuliah di Malang. Terus setelah aku lulus dan kerja di Surabaya, ya sudah lose contact gitu.

Kontak an lagi itu sekitar akhir tahun 2014 via Whatsapp, dengan posisi aku di Malang, dia di Palembang. Terus baru ketemu lagi di bulan Januari 2015. Lah kok di bulan Mei tahun yang sama, Mas dateng ke rumah untuk pertama kalinya, dan langsung ngelamar :))

Nikah sama Mas Suami itu prosesnya singkat banget. Honestly saat itu ga ada pikiran buat apa-apa atau gimana-gimana. Karena waktu sebelum ketemu Mas Suami lagi, sempet deket dengan beberapa orang, merencanakan ke jenjang yang lebih serius, tapi failed :")

Saat itu salah satu permintaan aku ke Mas Suami adalah bahwa setelah menikah, Mas tetep make cincin nikahnya. Cari-cari tau, bahan alternatif buat bikin cincinnya itu palladium. Nah karena saat itu, waktu yang tersedia cukup singkat, dan kita berdua juga terbatas jarak, Mas beli cincin nikah secara online di Jogja. Waktu sampai ternyata ga begitu cocok, baik secara ukuran maupun model. Sedikit kecewa memang, tapi ya sudahlah ..

Dengan persiapan sekitar 2 bulan, dan modal 'seadanya' di bulan Juli 2015, akad dan resepsi berlangsung. Kemudian kami menjalani hari-hari setelah menikah dengan LDM.

Hingga suatu hari setelah Mas pindah kerja di Jakarta, aku mengunjunginya. Mas yang cenderung pendiam dan tidak romantis, tiba-tiba mengajakku ke suatu tempat tanpa memberitahuku tujuannya kemana. Didesak berkali-kali pun dia hanya tersenyum-senyum.

Dan voila, ternyata dia mengajakku ke salah satu pusat perhiasan emas dan perak, untuk membelikanku cincin yang baru :)) Aku terharu, juga tidak menyangka. Bahwa setelah dua tahun pernikahan kami, ternyata dia masih menyimpan perhatian akan kekecewaanku pada cincin online sebelumnya. Terima kasih banyak Mas Suami ♡

Tidak ada komentar: