Selasa, April 5

Lelaki Hujan

diam dalam aksara
caraku bertahan melanjutkan hidup

memandangmu dari kejauhan
melihatmu nampak bahagia
mempermudah senyumku begitu saja,
tanpa tendensi

mendengar petikan gitarmu
mengetahui kau masih ada
disana,
bernafas, dan hidup di sekitar
di suatu tempat yang tak selalu aku tau

mengetahui cerita tentangmu
dari mereka yang bersamamu
hanya membuat tawa ku renyah
sumbang, penuh pretensi
karena sungguh,
demi apapun aku rindu

menanti fajar
bersama bayu
menghembuskan angin riak
sesak dalam dada
tak mampu
melepas masa lalu yang tertangguhkan ego
penuh nestapa

dan terkadang,
yang kuingin hanya mencintamu
sederhana.
walau kita tau
tak ada yang mudah dalam dunia kita.
sudah lama aku menyerah,
berusaha, lebih tepatnya
namun tak jua berhasil sepertinya


13:47

Tidak ada komentar: