Film waralaba Predator merilis sekuel terbaru The Predator:
The Hunt Has Evolved. Film bergenre fiksi ilmiah ini menjadi installment
keempat yang telah dimulai sejak 1987. Film pertamanya, Predator, mengisahkan sebuah kelompok
tentara yang dipimpin oleh Dutch (Arnold Schwarzenegger) yang diburu oleh
sekelompok predator di sebuah hutan. Film tersebut mampu menarik perhatian
penonton dan menjadi salah satu film laris pada masanya. Sukses dengan film
pertamanya, pada tahun 1990, film Predator 2 rilis sebagai bagian kedua dari
film pemburu ini.
Terakhir kali para pemburu melakukan aksi mereka adalah pada tahun 2010
yang lalu, dengan judul Predators sebagai film ketiga. Sekarang 2018, adalah
waktu yang diperkirakan tepat untuk menceritakan kembali kisah pemburu yang
ingin menikmati kondisi bumi. Sutradara Shane Black yang tampil sebagai
pemeran pembantu di film Predator pertama dipercaya menceritakan kisah Predator
dengan lebih segar di film keempat, The Predator ini.
Direncanakan sejak tahun 2015 lalu, The
Predator diproduseri oleh John Davis (Davis Entertainment) dan 20th Century
Fox sebagai distributornya. Seperti apa film dengan durasi 107 menit, yang naskahnya
ditulis oleh Shane Black dan Fred Dekker ini?
The
Predator mengisahkan perburuan yang masih berlanjut. Para predator kembali
memasuki atmosfer bumi dengan tujuan yang unik. Sialnya, kejadian tidak
mengenakkan terjadi pada Quinn McKenna (Boyd Holbrook), mantan pasukan US Army
Ranger berprestasi yang dikenal sebagai salah satu penembak jitu militer
Amerika.
Ketika akan menyelesaikan misinya di perbatasan Meksiko, timnya
dibantai. Namun, bukan manusia yang melakukannya, melainkan sosok misterius dari
sebuah pesawat milik predator yang datang masuk melalui celah atmosfer bumi—kemudian
dikenali sebagai predator.
Pertarungan seru terjadi antara McKenna dan predator. Untuk sementara,
McKenna unggul karena kecerdikannya. Sial bagi McKenna, ia justru ditangkap
oleh organisasi rahasia pemerintah yang bekerjasama dengan sekelompok ilmuwan. McKenna
akan disingkirkan. Ia akan dianggap “gila” karena membocorkan predator yang memasuki
kehidupan bumi.
Di sisi lain, Casey Bracklet (Olivia Munn), seorang profesional di
bidang biologi ditarik ke organisasi rahasia pemerintah (yang menangkap
McKenna) karena terkuak fakta mengejutkan bahwa dalam tubuh predator, terdapat
DNA manusia. Casey direkrut untuk mengetahui apakah para Predator ini pernah berhubungan
badan dengan manusia.
Casey kemudian terlibat dalam aksi pertempuran melawan tim ilmuwan dan
predator. Dia bergabung dalam tim McKenna, tetapi tanpa jalinan asmara 😆
Di tempat lain, Rory McKenna (Jacob Tremblay)—anak dari Quinn McKenna, nyaris
tak pernah merasakan kasih sayang dari ayahnya yang selalu sibuk bertugas.
Namun, sebuah benda yang datang ke rumahnya mengubah kehidupannya.
Shane Black sebagai sutradara The
Predator membuat jalan cerita The Predator cukup masuk akal, namun dengan
tidak menghilangkan karakter dari film-film Predator sebelumnya, yaitu pembantaian
yang sadis. Hal tersebut dipertahankan oleh Shane Black di sepanjang film.
Menariknya, The Predator memberikan selipan humor yang disampaikan asik dan
mudah dinikmati, di tengah aksi bengis yang sukses dengan adegan berkesan cringe
seperti pada tiga film predator sebelumnya. Film yang digarap dengan budget
USD88 juta atau setara Rp1,3 triliun ini juga sukses menampilkan kualitas
Computer-Generated Imagery (CGI) dengan baik.
Cerita The Predator ini tidak
rumit, dan penonton tidak perlu tahu banyak tentang tiga film Predator
sebelumnya. Sebagai sebuah hiburan, perburuan antara manusia dan predator ini
layak untuk ditonton.
Shane Black mengadaptasi cerita film ini dengan gaya kekinian. Satu
bagian di akhir cerita mengisyaratkan bahwa perburuan masih akan terus
berlangsung dan berlanjut di masa depan. Buat kamu yang ingin bernostalgia
dengan Predator atau menikmati sebuah
pilihan film aksi petualangan, The Predator sudah mulai tayang di
bioskop sejak tanggal 12 September 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar