Sabtu, Januari 9

10 Tips Menyapih Anak

 Siapa bilang menjadi orang tua itu mudah? Setelah menjadi orang tua, aku menyadari bahwa itu bukan hal yang gampang. Menjadi orang tua yang baik apalagi..


Ketika baru menjadi orang tua, aku merasakan sekali tantangannya. Banyak hal baru yang harus dipelajari. Mulai dari cara perlekatan yang benar ketika menyusui, bagaimana cara menghentikan cegukan pada bayi, hingga ketika sudah tiba waktunya untuk menyapih anak dari menyusu ASI. Berikut adalah sejumlah tips yang sudah ku lakukan, dan aku rasakan pengaruhnya dalam proses menyapih anakku.

1. Siap dan yakin
Ibu harus terlebih dahulu siap, juga yakin untuk melakukan proses menyapih. Hal ini utama agar ibu tidak mudah goyah lalu menyerah untuk menyusui lagi ketika anak menangis minta menyusu.

2. Mengucapkannya pada anak
Mulai usia 18 bulan, anak mulai dapat berkomunikasi dengan baik. Ia dapat mengerti apa yang disampaikan kepadanya. Oleh karena itu, dapat diupayakan untuk menyampaikan pada anak bahwa sudah waktunya untuk berhenti menyusu langsyng pada ibu. Waktu yang tepat untuk mensugesti anak dapat dilakukan ketika menjelang tidur. Pada saat itu, anak berada dalam kondisi mengantuk namun masih sadar dan belum benar-benar tertidur.

3. Mulai secara perlahan
Menyapih secara bertahap, selain bermanfaat bagi anak, juga bagi ibu. Mengurangi frekuensi menyusui secara perlahan akan membuat produksi ASI menurun secara bertahap. Hal ini dapat menghindarkan ibu dari risiko payudara sakit dan bengkak, atau infeksi payudara (mastitis).

4. Berhenti menyusui di siang hari
Mengurangi frekuensi menyusu dapat dimulai dengan menghentikan menyusui di siang hari, namun tetap menyusui di malam hari.

5. Mulai mengenalkan susu sapi pada anak
Bayi satu tahun ke atas dapat diberikan susu sapi sebagai pengganti ASI.

6. Tambahkan MPASI dan cemilan
Menambah frekuensi makan anak dapat menghindarkannya dari kelaparan yang mungkin terjadi ketika anak tidak lagi menyusu ibu.

7. Mengganti aktivitas menyusu
Mengganti aktivitas menyusu dengan kegiatan lain seperti bermain atau mengajaknya ke playground. Bermain dengan bebas dapat mengalihkan perhatian anak dan membuatnya lupa.

8. Melibatkan orang terdekat
Seperti ketika awal menyusui, suami, juga keluarga adalah orang-orang yang hadir sebagai garda terdepan untuk memberikan dukungan. Begitu pula ketika akan menyapih. Ayah dapat membantu ibu dengan menghibur dan mengalihkan perhatian anak agar tidak rewel lagi karena meminta ASI.

9. Tunjukkan kasih sayang lebih pada anak
Menghindari anggapan anak bahwa ketika ibu berhenti menyusui maka ibu tidak sayang lagi padanya, ibu dapat semakin rajin mencium, memeluk, dan mengatakan ibu mencintai dan menyayanginya, setiap hari. Dengan begitu diharapkan anak akan tetap merasa aman dan nyaman.

10. Menahan emosi dan tetap sabar
Anak-anak memiliki naluri yang luar biasa. Oleh karena itu, rencana ibu menyapih mungkin akan membuatnya lebih rewel, atau malah minta menyusu lebih sering. Hal ini tentunya akan menguras tenaga dan emosi, usahakan untuk tetap tenang dan sabar ya bu..

Masa menyusui dan menyapih bukan hanya tanggung jawab ibu. Namun tanggung jawab bersama untuk bekerja sama dengan ayah juga. Tetap semangat! Insya Allah, kelak lelah menjadi lillah.. :)

#ODOPICC
#30HBCICC
#30haribercerita
#IndonesianContentCreator
#ODOPICCDay5 

Tidak ada komentar: