Aku adalah tipikal manusia rata-rata. Aku tak pernah begitu
membenci seseorang, pun begitu pula dengan menyukai seseorang. Aku tak pernah
begitu mengagumi seseorang dengan fanatik. Sejauh yang pernah kuingat, aku hanya
pernah ‘cukup ngefans’ selama hidup satu kali, dengan seseorang yang artikelnya
kubaca di majalah Soccer sekitar tahun 2003.
Masih berseragam putih abu kala itu, Armylia kecil yang
tumbuh menjadi anak perempuan tomboy minta berlangganan Koran Soccer sama
Ayahnya. Koran tersebut berisi berita-berita olahraga, kebanyakan tentang sepakbola.
Pada suatu hari aku membaca artikel mengenai seorang pemain
sepakbola, Andriy Shevchenko namanya. Isi artikel tersebut adalah perjuangannya
yang berusaha bangkit dari cedera. Yah, cedera adalah hal lumrah sebenarnya
bagi pemain sepakbola. Namun entah karena cara wartawannya menuliskan berita,
aku kecil begitu tergugah saat membaca artikel tersebut. Hingga akhirnya aku
mengidolakannya, Sheva (begitu Andriy Shevchenko akrab disapa). Berlanjut
kemudian ngefans juga dengan klub sepakbola AC Milan, dimana ia merumput saat
itu.
Dalam artikel itu, diceritakan bagaimana Sheva berusaha
bangkit dari keterpurukan setelah cedera yang berkali-kali ia alami, hingga
pada akhirnya mampu bersinar, membawa AC Milan menjuarai Liga Champions pada
tahun 2003. Saat akhirnya di tahun 2006, Sheva pindah ke Chelsea, klub
sepakbola lain di belahan dunia lain (AC Milan bermain di Italia, Chelsea di
Inggris), aku pada akhirnya malah tetap menobatkan AC Milan sebagai klub
sepakbola favorit 😃
Yang tersisa dari jejakku mengidolakan Sheva pada saat itu adalah
alamat email. Iya, saking ngefans-nya, aku sampai bikin email army_shev@yahoo.com gitu. Juga berbagai
merchandise AC Milan yang kukumpulkan sejak masih ingusan, berupa stiker,
gantungan kunci, kaos jersey, sampai bedcover seserahan dari Mas Suami waktu
mau nikah, hahaha ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar