Hujan
Dalam rintiknya
Aku mengingat suatu titik
Dimana kita bergandengan tangan, berjalan beriring
Aku menatap matamu yang bening
Dan hanyut seolah di dunia hanya itu yang penting
Hujan
Dalam rintiknya
Aku tersenyum tipis
Menyadari bahwa pernah ada masa bahagia dalam diri
Yang bukan sekedar imaji
Namun nyata sebanding dengan tawamu yang manis
Hujan
Dalam rintiknya
Aku lalu merasa pedih
Menerima bahwa jalan kita tak selamanya bersisi
Hanya selintas, berpapasan dalam elegi
Tak untuk bersama mengarungi galaksi
Hujan
Dalam rintiknya
Aku terlempar kembali di masa kini
Dengan air mata jatuh beriring
Karena yang tersisa hanya memori
Terpatri dalam suatu ruang di pojok hati
*ditulis untuk One Week One Post, dengan tema: Rintik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar