Rabu, September 23

Sepucuk Surat yang Aku Titip pada Merpati

Hey, apa kabar kamu disana? Lama tak kudengar cerita tentangmu. Apa jarak yang terbentang ribuan kilometer mulai mencipta jarak di antara kita?

Aku menulis ini karena sedang diserang rindu. Iya, aku rindu kamu. Atau mungkin aku hanya merindu memori dahulu, ketika jeda antara kita hanya sebatas satu panggilan telepon. Lalu rindu, dapat berujung temu.

Masih teringat dalam ingatanku, ketika aku mengalami hari yang buruk seperti hari ini aku hanya tinggal mengirim pesan singkat padamu lalu kamu akan datang dengan tergesa. Kamu, yang selalu dengan wajah sok tenangmu itu, namun dari nada suaramu aku bisa merasa kekhawatiranmu akanku. Kamu yang menjadi tempat sampah atas keresahan, juga air mata. Pendengar terbaik yang pernah ada..

Sometimes home is a person, begitu yang pernah kubaca. Terima kasih, karena kamu membuatku merasa bahwa aku akan selalu punya kamu. Talking about everything until nothing. Bicara politik, juga mimpi-mimpi. Tentang sastra, hingga entah apa. Aku mengagumi isi kepalamu, hal pertama yang menjadi magnet untuk menarikku. Yang terjadi kemudian, mengalir begitu saja, apa adanya. Mengundang atensi, tanpa tendensi.

Namun itu dulu, saat selamanya aku kira ada. Betapa naifnya aku. Lupa bahwa setiap awal selalu punya akhir. Bahwa tiada yang abadi selain perubahan. Bahwa segalanya hanya sementara..

Andai aku dapat membekukan waktu, mungkin sudah kulakukan. Agar kita yang dulu sedekat nadi, tak perlu seperti kini yang sejauh mentari dengan bumi. Padahal masih berada di bawah langit yang sama, juga berpijak di tanah yang sama. Namun semua tak lagi sama. Apa kamu tidak rindu? 

Apapun itu, baik-baik ya di sana. Doaku bersamamu. Hanya itu yang mampu kulakukan kini. Apa isi doanya biar menjadi rahasia antara aku denganNya. Di sini, aku pun akan berusaha untuk baik-baik saja, meski tak lagi punya kamu. Aku akan belajar, berdiri dengan kedua kakiku sendiri. Katanya, apapun yang tidak cukup mampu untuk membunuhmu, malah akan menguatkanmu. Grazie mille, you..

Tidak ada komentar: